Puskesmas Pajarakan Gelar Posyandu Kesehatan Jiwa Edelwis

Reporter : Syamsul Akbar

PAJARAKAN – Puskesmas Pajarakan menggelar posyandu kesehatan jiwa Edelwis di Balai Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan, Jum’at (22/3/2019) pagi. Kegiatan ini dilakukan agar angka jumlah pasien ODMK (Orang Dengan Masalah Kesehatan) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat) dapat berkurang dan yang sudah menderita gangguan jiwa dapat sembuh kembali dengan hidup yang penuh berinovasi.

Posyandu kesehatan jiwa Edelwis ini dipelopori oleh Koordinator Kesehatan Jiwa Puskesmas Pajarakan Syaeful Islam bersinergi dengan Dosen Praktisi Kesehatan Jiwa STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Iin Aini Isnawati dan dibantu oleh kader kesehatan jiwa se-Kecamatan Pajarakan.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pasien jiwa yang sudah kooperatif dan sudah produktif se-Kecamatan Pajarakan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular), screaning SRQ 20 dan TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi).

“Tidak hanya untuk pasien dengan kriteria normal, pasien dengan TERSAYANG (TER abaikan SAat JiwanYA goyaNG ) pun juga berhak mengikuti kegiatan Posbindu PTM yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang masih muda ataupun termasuk juga lansia dengan lebih dikedepankan terhadap kontrol PTM,” kata Koordinator Kesehatan Jiwa Puskesmas Pajarakan Syaeful Islam.

Syaeful menerangkan posyandu kesehatan jiwa Edelwis ini bertujuan untuk mencegah dan menggurangi resiko seseorang untuk mengalami gangguan jiwa dan memberikan pengobatan dan terapi bagi mereka yang mengalami ganngguan jiwa di Puskesmas Pajarakan serta menunjang percepatan penurunan angka gangguan jiwa di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat khususnya di Kecamatan Pajarakan.

“Selain itu, tersedianya bukti sosialisasi pedoman pembentukan posyandu kesehatan jiwa Edelwis kepada lintas sektor, pimpinan unit layanan fungsional dan manajerial serta pegawai Puskesmas Pajarakan. Disamping untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar,” jelasnya.

Lebih lanjut Syaeful menambahkan keperawatan kesehatan jiwa adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik dan paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa).

“Untuk tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Pajarakan jumlah pasien ODMK kurang lebih mencapai 2.477 jiwa dan jumlah ODGJ kurang lebih 89 orang dan perkembangan pasien yang sudah lepas pasung kurang lebih 6 orang,” tegasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Pajarakan dr. Syaiful Bahri mengungkapkan angka gangguan jiwa di Kecamatan Pajarakan cukup banyak mencapai 89 penderita. Artinya gangguan jiwa harus menjadi prioritas dan dicarikan solusi agar tidak bertambah banyak. Gangguan jiwa bisa dikategorikan ringan dan berat.

“Dengan adanya program kesehatan jiwa di Puskesmas Pajarakan, diharapkan bisa membantu masyarakat menjadi mandiri sehingga gangguan jiwa bisa dikendalikan dan mampu produktif kembali,” ungkapnya.

Menurut Syaiful, biasanya dengan adanya kegiatan posbindu di masyarakat maka mereka yang memiliki penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan lain sebagainya akan dapat terkontrol sehingga derajat hidupnya akan semakin lebih baik.

“Melalui kegiatan ini diharapkan kesembuhan pasien gangguan jiwa tidak tergantung dengan obat-obatan saja namun juga mendapatkan dukungan keluarga dan masyarakat. Selanjutnya para pasien mampu produktif mengembangkan keterampilan dan sebagainya,” harapnya. (wan)

Leave a Reply