Puskesmas Curahtulis Gelar Sosialisasi Screening Pasangan Usia Subur
Reporter : Mujiono
TONGAS – Untuk mencegah terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), beragam inovasi di bidang kesehatan terus dilakukan. Terjadinya AKI dan AKB yang semakin meningkat bukan hanya disebabkan pada pernikahan usia muda, tetapi kurang adanya kepedulian terhadap kesehatan ibu yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan kematian bayi pada saat program hamil hingga masa persalinan.
Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB tersebut dilakukan oleh Puskesmas Curahtulis Kecamatan Tongas dengan melaksanakan program inovasinya berupa kegiatan screening calon ibu sehat bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Diantaranya, bagi para calon ibu rumah tangga usia muda 20 tahun hingga 35 tahun serta ibu rumah tangga yang berusia 35 tahun sampai 50 tahun yang masih menginginkan program kehamilan. Mereka harus mengikuti screening secara khusus dan lebih menjaga kesehatannya.
Screening bagi calon ibu ini dilakukan karena memiliki latar belakang angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, tingginya perkawinan usia muda dan tingginya prevalensi KEK, anemi dan penyakit pada ibu hamil. Tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan prevalensi anemia, KEK, komplikasi kehamilan, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan stunting.
“Inovasi screening Calon Ibu Sehat Baik Calon Pengantin (CATIN) maupun Pasangan Usia Subur PUS yang menginginkan anak dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum hamil termasuk konseling kesehatan umum dan kesehatan reproduksi,” kata Kepala Puskesmas Curahtulis Wiwik Yuliati.
Menurut Wiwik, untuk mencapai kondisi ibu hamil yang sehat, intervensi bukan lagi dilakukan pada saat kehamilan, akan tetapi dilakukan pada pra kehamilan. Untuk menyukseskan program ini, lintas sektor turut mendukung program inovasi mulai dari Camat, Tim Gemasiba, Ketua Tim Penggerak PKK Desa, KUA, PPN Desa, PPKB dan Kader KB.
“Kondisi untuk hamil sehat adalah perempuan yang berusia 20-35 tahun. Dimana kondisi fisik dan mental harus baik, kondisi badan sebelum hamil tidak boleh mengalami penurunan berat badan mencapai kurang dari 40 kg, tidak mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) dan ukuran lingkar lengan atas mencapai 23,5 cm, tidak mengalami kurang darah (kadar hemoglobin darah 12 g/dl) dan memiliki jaminan pembiayaan kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS,” tegasnya.
Menurut Wiwik, program inovasi kesehatan khususnya screening calon ibu sehat baik calon pengantin maupun pasangan usia subur yang menginginkan anak ini dapat mencegah dan menekan AKI dan AKB di Kabupaten Probolinggo. Program kegiatan ini juga dapat memotivasi para calon ibu dan PUS untuk selalu menjaga kesehatannya.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Untuk screening awal dilaksanakan di Puskesmas Curahtulis pada setiap hari Sabtu. Setelah mengikuti screening awal, screening selanjutnya akan dilaksanakan disetiap bulan di pos pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas Curahtulis,” pungkasnya. (y0n)
Artikel ini telah tayang di https://probolinggokab.go.id dengan judul : Tekan AKI Dan AKB, Puskesmas Curahtulis Screening Calon Ibu Sehat, https://probolinggokab.go.id/v4/tekan-aki-dan-akb-puskesmas-curahtulis-screening-calon-ibu-sehat/