Pengelola Gizi Puskesmas Ikuti Orientasi Laksana Gizi Buruk Dan Gizi Kurang
Reporter : Syamsul Akbar
PROBOLINGGO – Pengelola program gizi puskesmas di Kabupaten Probolinggo mengikuti orientasi laksana gizi buruk dan gizi kurang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo di Hotel Paseban Sena Probolinggo, Rabu hingga Jum’at (2-4/10/2019).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo Sri Patmiati ini menghadirkan narasumber yang berasal dari Akademi Gizi Surabaya.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Probolinggo Sutilah mengungkapkan dalam kegiatan ini digunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem orientasi. Orientasi menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa dengan karakteristik pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya.
“Setiap orang dewasa memilik cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar secara efektif, kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk mengembangkan diri secara professional, proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku dalam dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat, proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif,” ungkapnya.
Sutilah menerangkan, proses orientasi memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan akreditasi dan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran. “Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif tahap-tahap tata laksana gizi buruk dan gizi kurang atau menggunakan metode learning by doing,” terangnya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan gizi pada balita merupakan unsur penting dalam tumbuh kembangnya. Dengan tercukupinya kebutuhan gizi pada anak, maka dapat dipastikan bahwa anak akan tumbuh menjadi insan yang cerdas dan bertumbuh kembang baik. Sementara itu jika kebutuhan gizi pada anak tidak tercukupi, maka terdapat banyak kekurangan dalam tumbuh kembangnya.
“Masalah gizi pada anak balita di Indonesia sudah menjadi perhatian pemerintah sejak waktu lampau. Melalui berbagai program peningkatan gizi maka angka penderita gizi buruk semakin menurun jumlahnya,” katanya.
Berdasarkan data seksi Dinkes Kabupaten Probolinggo pada bulan Agustus 2019 didapatkan data, status gizi balita (BB/U) dengan berat badan sangat kurang (1.373 atau 1,40%), status gizi balita (BB/U) dengan berat badan kurang (8.570 atau 8,76%) dan status gizi balita (TB/U) dengan balita stunting (13.851 atau 14,19%.
“Setelah mengikuti orientasi ini, diharapkan peserta mampu memahami kebijakan tata laksana gizi buruk pada anak dan mengalami peningkatan kompetensi dalam melakukan tata laksana gizi buruk,” pungkasnya. (wan)
Artikel ini telah tayang di https://probolinggokab.go.id dengan judul : Pengelola Gizi Puskesmas Ikuti Orientasi Laksana Gizi Buruk dan Gizi Kurang, https://probolinggokab.go.id/v4/pengelola-gizi-puskesmas-ikuti-orientasi-laksana-gizi-buruk-dan-gizi-kurang/