Dinkes Lakukan Kampanye Penurunan AKI-AKB
Reporter : Syamsul Akbar
PROBOLINGGO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan kampanye penurunan Angka Kematian Ibu-Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) dengan pengembangan desa/kelurahan siaga aktif di hall Paseban Sena Probolinggo, Selasa dan Rabu (18-19/10/2022).
Kegiatan ini diikuti 209 orang dari 33 puskesmas yang dibagi menjadi 2 (dua) angkatan (angkatan I sebanyak 18 puskesmas dan angkatan II sebanyak 15 puskesmas) terdiri dari PJ UKM, Pelaksana Promkes, petugas kesehatan desa, pemerintahan desa serta pengurus desa/kelurahan siaga (dusun sehat).
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi evaluasi dan review konsep pengembangan desa/kelurahan siaga aktif, upaya peningkatan P4K dan kadarzi di desa/kelurahan siaga aktif, surveilance berbasis masyarakat melalui desa/kelurahan siaga aktif serta upaya peningkatan kesehatan lingkungan di desa/kelurahan siaga aktif dari narasumber yang berasal dari lintas program Dinkes Kabupaten Probolinggo
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono melalui Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda Sri Rusminah mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang desa/kelurahan siaga aktif bagi lintas program dan lintas sektor. “Selain itu, meningkatkan peran serta aktif lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan yang terintegrasi dalam wadah desa/kelurahan siaga aktif,” katanya.
Rusminah menjelaskan pembangunan kesehatan tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
“Desa/kelurahan siaga merupakan salah satu upaya pembangunan kesehatan yang melibatkan elemen masyarakat, yang mempunyai tujuan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat,” jelasnya.
Menurut Rusminah, di Kabupaten Probolinggo pengembangan desa/kelurahan siaga aktif masih jauh dari yang diharapkan. Pada tahun 2020 desa/kelurahan yang belum aktif ada 33 desa/kelurahan (10%), pratama 273 desa/kelurahan (82,93%), madya 21 desa/kelurahan (6,36%), purnama 3 desa/kelurahan (0,91%) dan mandiri belum ada. “Pada tahun 2021 desa/kelurahan yang belum aktif ada 2 desa/kelurahan (0,61%), pratama 325 desa/kelurahan (98,48%) dan madya 3 desa/kelurahan (0,91%),” terangnya.
Rusminah menegaskan hal ini menunjukan bahwa kualitas desa/kelurahan siaga aktif masih kurang terbukti masih pada tingkatan pratama dan belum ada yang purnama/mandiri. Bahkan ada desa/kelurahan yang belum aktif.
“Untuk mengaktifkan desa/kelurahan siaga maka Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo melaksanakan kegiatan kampanye desa/kelurahan siaga aktif bagi lintas program puskesmas dan desa untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan desa/kelurahan siaga aktif,” pungkasnya. (wan)